Jumat, 28 Februari 2025

Penggunaan Teknologi dalam Perspektif Iman Kristen di Era Digital

Oleh : Pdt. DR. Thian Rope, M.Th

Pendahuluan

Pada era modern ini, teknologi telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan teknologi memengaruhi berbagai sektor kehidupan seperti komunikasi, pendidikan, hingga hiburan. Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat, penggunaannya juga menghadirkan berbagai tantangan, khususnya terkait dengan kehidupan beriman. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana iman Kristen dapat memberikan panduan dalam memanfaatkan teknologi di era digital ini dan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memperkuat iman serta mendukung pelayanan gereja.

Pandangan Iman Kristen terhadap Teknologi

Iman Kristen tidak mengajarkan penolakan terhadap perkembangan teknologi, tetapi memberikan prinsip untuk menggunakannya dengan bijaksana, sesuai dengan nilai-nilai Kristiani. Dalam Alkitab, umat Kristen diajarkan untuk "mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi" (Matius 22:37), yang mencakup penggunaan rasio dalam semua aspek hidup, termasuk dalam memilih dan memanfaatkan teknologi.

Teologi Kristen juga mengajarkan bahwa Tuhan memberikan manusia kemampuan untuk mencipta dan berinovasi. Dalam Kejadian 1:28, Tuhan memberikan mandat kepada manusia untuk "beranak cucu, bertambah banyak, dan memenuhi bumi," yang berarti manusia diberi tanggung jawab untuk mengelola dan memanfaatkan segala sumber daya, termasuk teknologi, demi kesejahteraan umat manusia dan kemuliaan Tuhan.

Teknologi sebagai Alat dalam Pelayanan Gereja

Di tengah kemajuan digital, teknologi membuka banyak peluang bagi gereja dan umat Kristen untuk melayani serta memberitakan Injil. Gereja dapat memanfaatkan media sosial, situs web, dan aplikasi untuk menjalin hubungan dengan jemaat, menyebarkan pesan Kristus, dan memberi edukasi seputar ajaran iman Kristen. Dengan memanfaatkan video, podcast, dan siaran langsung, khotbah dapat menjangkau audiens global, bahkan bagi mereka yang tinggal di wilayah terpencil.

Selain itu, teknologi juga memfasilitasi pendidikan Kristen, misalnya melalui kelas daring, e-book, dan materi pembelajaran digital lainnya. Dengan cara ini, umat Kristen dapat terus bertumbuh dalam iman mereka tanpa terhalang oleh batasan geografis atau waktu.

Risiko Penyalahgunaan Teknologi

Meski demikian, iman Kristen juga memperingatkan kita tentang potensi bahaya yang bisa muncul dari penggunaan teknologi secara tidak bijaksana. Dalam 1 Yohanes 2:16, kita diingatkan bahwa "keinginan daging, keinginan mata, dan kesombongan hidup" bukan berasal dari Tuhan, melainkan dari dunia. Ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi memiliki manfaat, ia juga bisa disalahgunakan untuk memenuhi keinginan duniawi yang tidak selaras dengan ajaran Kristus.

Sebagai contoh, media sosial, meskipun bisa dimanfaatkan untuk hal-hal positif, seringkali menjadi ajang penyebaran kebencian, iri hati, dan kesombongan. Selain itu, kecanduan digital dan terlalu banyak waktu yang dihabiskan di dunia maya bisa mengganggu hubungan kita dengan Tuhan dan sesama. Oleh karena itu, sebagai orang Kristen, kita diajak untuk menggunakan teknologi dengan bijaksana, memastikan bahwa setiap penggunaannya semakin memperkuat iman dan tidak membawa kita ke dalam dosa.

Kesimpulan

Teknologi di era digital ini menawarkan berbagai peluang untuk memperluas pelayanan dan memperdalam kehidupan iman. Sebagai umat Kristen, kita dipanggil untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk memuliakan Tuhan dan mempererat hubungan kita dengan sesama. Namun, kita harus tetap waspada terhadap potensi penyalahgunaan teknologi yang bisa merusak iman dan moral kita. Dengan mengedepankan prinsip-prinsip iman Kristen, kita dapat menggunakan teknologi dengan cara yang memuliakan Tuhan dan memberikan dampak positif bagi sesama.

Semoga tulisan ini dapat memberikan wawasan dan panduan bagi umat Kristen, khususnya bagi para gembala dan pemimpin gereja, dalam menggunakan teknologi secara bijaksana dan sesuai dengan ajaran iman Kristen.